Rabu, 26 November 2014

AIR TERJUN WAR INKABOM MENUJU WISATA BAHARI


Hallo…. Teman-teman, kalian tahu wisata Air Terjun War Inkabom ini kah tidak? Kalau belum tahu, ayo ikuti cerita menarik yang akan saya ceritakan dibahwa ini. Siapa tahu teman-teman suatu hari bisa berkunjung ke wisata air terjun yang saya cerita ini. Ingat teman-teman, saya juga baru pertama sekali lhoo… menikmati Wisata Air Terjun “War Inkabom” ini dan Air terjun ini sangat tinggi dan memberikan kesan yang luar biasa buat saya. 

Perjalanan menuju air terjun War Inkabom
Perjalanan menuju Wisata Air Terjun sangat menyenangkan dan asyik sekali (seperti gambar 1), banyak sekali pesona laut dan hol yang kalian akan menikmati akan dilalui menuju ke Air Terjun “War Inkabom” ini. Jangan lupa bahwa kamera supaya teman-teman dokumentasi flora dan fauna yang ada di Kampung Arefi menuju air terjun. Dokumentasi flora dan fauna serta keindahan alam itu memberikan kenangan terindah  dan bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain terinspirasi. Ingat transportasi laut jangan pikir susa-susa, tinggal bilan masyarakat kampung menggunakan Perahu Katinting atau Perahu Motor 15 PK, 20 PK, 50 PK sesuai ketersediaan perahu oleh masyarakat kampung dan tinggal menuju ke Air Terjun “War Inkabom”. Tapi ingat upah untuk pemilik perahu harus diperhatikan juga sebagai rasa menghargai misalnya uang, rokok, pinang dll. Dalam perjalan ini juga membutuhkan BBM (Bahan Bakar Minyak) sekitar 20 liter PP (Pulang-Pergi) mulai dari Kampung Arefi atau Yensawai ke air terjun. Jarak yang kami tempuh mulai dari Kampung Arefi menuju ke Air terjun 8 km dan membutuhkan waktu ± 2 jam menggunakan Perahu Katinting.

Air terjun War Inkambom
Ingat teman-teman, Air Terjun War Inkabom ini sangat terikat dengan alam maka teman-teman perlu siapkan beberapa persiapan seperti Logam  sebagai persembahan. Tujuan Logam ini adalah saat kita berhadapan dengan air terjun teman-teman berbisik dengan alam misalnya “Saya Datang di Air Terjun War Inkabom” Dengan Tujuan Dan Niat Yang Baik Dan Saya Sebagai Tuan Tanah di Tempat Ini, Maka Izinkanlah Saya”. Ada beberapa hal yang biasa dilarang masyarakat bagi pengunjung lakukan di tempat ini. Salah satunya adalah menggunakan pakaian berwarna merah. Tujuan dari pakaian ini yaitu supaya orang yang menuju ke Air Terjun War Inkabom tidak bertentangan dengan alam (penjaga). Jika kita melanggar hal ini, ketika pulang kita akan mendapatkan sanksi berupa sakit atau akan mengalami bembenkak di bagian-bagian tubuh kita tertentu. Untuk menghindari hal ini caranya gampang saja,  yang penting teman-teman jangan memakai pakaian yang warna merah . Simpel kan?

Air Terjun War Inkabom ini terletak di Kampung Arefi  Selatan, Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat. Nama War Inkabom berasal dari Bahasa Biak. War artinya Janda dan Inkabom artinya Tertinggal.  Jadi War Inkabom berarti janda yang tertinggal. Di Air Terjun War Inkabom tersimpan banyak sekali keunikan. Teman-teman pokoknya tempat yang satu ini jangan terlewatkan jika mengunjungi Batanta Utara.

 
Kapal Pinisi yang sering digunakan Turis berkunjung ke lokasi


Banyak sekali pengunjung yang biasa datang dan menikmati Wisata Air Terjun “War Inkabom”. Pengunjung yang paling banyak adalah turis-turis yang meninap di beberapa Resort yang ada di Wilayah Kepala Burung. Transportasi laut yang biasa turis-turis gunakan menuju ke Air terjun adalah Kapal Pesiar. Kapal pesiar ini berlabu di bagian pesisir atau bagian hirir Air Terjun War Inkabom. Setelah berlalu di bagian hirir air terjun, turis-turis mengunakan Speedboad atau Perahu dayung menuju ke air terjun. Dalam 1 hari pengunjung yang datang ke kawasan wisata air terjun sekitar 50-100 orang dan pengunjung yang paling banyak adalah turis manca negara.

Harapan saya dalam cerita ini yaitu 1) teman-teman yang belum menikmati Wiasata Air Terjun “War Inkabom” yang terletak di Kampung Arefi Distrik Batanta Utara Kabupaten Raja Ampat, datang dan menikmati wiasata ini. 2) Pemerintah Daerah dan Dinas Parawiasata Kabupaten Raja Ampat perlu mengembangkan Wiasata Air Terjun “War Inkabom” dengan menjaga Nilai-Nilai tradisional yang biasa diterapkan oleh masyarakat. 

Blog ditulis oleh Yanuarius  Oleh: Yanuarius Anouw dalam latihan komunikasi dasar @bentara papua November 2014. Email: yanuariuspietanouw@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar