Sore
ini (28/09/13; pukul 3 sore), saya bersama Melki; seorang rekan kerja, berkesempatan
untuk menyaksikan betapa berharganya seorang perempuan. Banyak hal yang dapat
dilakukan orang untuk menunjukkan “harga” seorang perempuan, salah satunya yang
dikenal seantero daratan Papua adalah Mas
Kawin. Tidak hanya di Papua, di berbagai suku dan bangsa lainnya perkara mas
kawin sudah mendarah daging sejak nenek moyang. Itulah yang kami saksikan soreh
hari ini. Pembayaran mas kawin dari keluarga seorang laki-laki kepada keluarga
seorang perempuan. Pembayaran mas kawin berdasarkan kebiasaan suku Kna di
linggkungan adat Seremuk, kabupaten Sorong Selatan.
Adalah
Kampung Kwowok di daerah distrik Saifi, kampung dimana berlangsungnya
pembayaran mas kawin ini berlangsung. Kerumunan warga di halaman sebuah rumah
panggung yang terbuat dari papan kayu tampak di di ujung kampung. Mereka sedang
menghimpun “harta” sebagai maskawin. Harta tersebut berupa kain. Beberapa jenis kain dilipat rapi kemudian disusun di
depan halaman rumah dan dihitung jumlah dan jenisnya. Jenis kain didominasi oleh
kain tenun yang berasal dari Batak maupun Timor.
Oleh penduduk sekitar lebih
dikenal dengan kain Timur. Meski demikian, oleh masyarakat adat Kna, tiap kain memiliki nama tersendiri. Jenis dan
tingkatan kain berpengaruh terhadap harga. Adapun kisaran harga kain yang
digunakan sebagai harta untuk membayar maskawin adalah Rp. 50.000 sampai 30an
juta Rupiah.
Selain
kain sebagai harta utama, saat ini peran uang menjadi mutlak untuk dihadirkan
pula sebagai alat mas kawin. Terdapat juga beberapa peralatan dan perhiasan
seperti manik-manik dan anting serta tombak. Sore ini kami melihat sejumlah
uang yang diserahkan keluarga laki-laki ke keluarga perempuan. Sempat terjadi
adu mulut karena menurut pihak perempuan , masih ada harta tambahan yang harus
dibayarkan pihak laki-laki yakni berupa tombak dan anting yang terbuat dari besi putih yang dalam
bahasa Kna di sebut “king”. Karena
sampai hari ini pihak laki-laki belum mampu menyediakan tombak dan king maka pihak laki-laki masih berutang
kedua alat maskawin tersebut sebelum pembayaran harta kedua kelak.
Anda
bisa bayangkan berapa totalnya jika kain-kain tersebut di rupiahkan? Setidaknya
ada 20 kain laki-laki yang rata-rata harganya 10 juta plus satu kain kepala
seharga 30 juta sementara kain-kain lainnya rata-rata dihargai 200 ribu
rupiah. Hitung-hitungan kasarnya dalam
pembayaran harta pertama (tahap 1) tersebut sudah menelan dana sekitar ratusan
juta. Itu baru harta pertama, sementara dalam suku ini mereka mengenal 3 tahap
pembayaran mas kawin. Itu artinya masih akan ada dua (2) tahap pembayaran lagi. Jadi, berapa total mas kawin seorang perempuan dalam
Suku Kna? Entahlah yang saya tahu, ada beberapa tahapan dalam pembayaran
maskawin seorang perempuan dalam Suku Kna
Dari hasil
wawancara saya dengan beberapa penduduk kampung, ada 2 kelompok maskawin dalam
suku yang letaknya di dataran rendah bagian barat Sorong Selatan. Golongan
pertama adalah mas kawin besar (utama) dan yang satunya lagi adalah lawannya
besar. Kecil. Mas kawin Golongan besar atau utama ini terdiri dari 3 tahap
yakni pembayaran tahap satu , dua dan tiga. Masing-masing dikenal dengan : Nala kwat , Babron dan Kasala / Sadir
Mas Kawin Kecil
ada beberapa jenis yakni : 1) Sonik tli
– ini proses pelepasan perhiasan dan hadiah dari orangtua perempuan, 2) Kerek berat ; pembayaran hamil pertama.
Pembayaran dilakukan selama masa kehamilan 3) Wit’wak : proses pembayaran tali pusar setelah melahirkan. Wit’wak dibayarkan untuk setiap
kelahiran anak berikutnya (selain anak pertama), 4) Safla /notsiofo : pembayaran kain pancingan yang diberikan oleh
pihak perempuan dan akan dikembalikan dengan ‘bunga’ yang disebut notyet. 5) Taaf Tahak fasampewalo / Honi: pembayaran harta terakhir sampai lunas
sebelum meninggal.
Kesimpulannya
untuk perjalanan hari ini adalah Budaya = Unik tiap-tiap daerah memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki keunikan. Yang kedua,
Perempuan tentulah begitu berharga. Sehingga ada banyak yang dipersembahkan
untuk mereka. Sejak zaman dulu kala, mas kawin sudah ada dan di sini, di Tanah
Kna Seremuk ini seorang perempuan pun sebegitu berharganya. Sejatinya jumlah mas
kawin yang dibayarkan hari ini melambangkan berartinya dia.
(21:30 Sira, 28
september 2013)
wadu mahal sekali ya..??? coba di tawarin gga ya.?
BalasHapusTawar, tambah kawan :) Di sana pantang buat laki-laki menawar-nawar. itu sama dengan harga diri .
Hapus