Pembangunan yang berkelanjutan
akan berjalan harmonis jika perencanaannya melibatkan semua pihak, dan
pembangunan tersebut akan menjadi lebih bermakna oleh karena keterlibatan
masyarakat yang kuat dalam suatu wilayah pembangunan tersebut. Permasalahan demi
permasalahan sering terjadi seiring dengan berjalannya pembangunan, namun semua
itu dapat berjalan harmonis jika konsep pelestarian lingkungan/konservasi
sejalan dengan pembangunan, yang mana lebih dikenal sebagai pembangunan
berkelanjutan (sustainable development),
maka dengan ini dibutuhkan adanya keterlibatan semua pihak terutama generasi
muda dalam mengawal dan mengikuti proses pembangunan yang akan dilakukan.
Berkaca pada pengalaman beberapa pegiat lingkungan, disadari bahwa
ketersediaan kaum muda yang peduli pada kerja-kerja pelestarian lingkungan dan
pendampingan masyarakat di Papua sangat terbatas. Sehubungan dengan itu,
Perkumpulan Bentara Papua yang berdiri pada 13 April 2012 hadir dengan
mengusung tujuan Terwujudnya pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam secara
adil dan berkelanjutan bagi keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, serta
kualitas hidup yang setinggi-tingginya, b) Mewujudkan kondisi lingkungan yang
lestari melalui penggalangan dan pengelolaan sumberdaya bagi upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat, advokasi kebijakan publik, pembelajaran bersama serta mobilisasi
dukungan dan partisipasi para pihak.
Demi melaksanakan tujuan – tujuan dimaksud, Bentara Papua
sebagai salah satu LSM berbasis lingkungan hidup di Manokwari dengan latar belakang
staff yang mayoritas alumni UNIPA mendorong adanya kegiatan kaderisasi pemuda
di Manokwari yang dapat menjadi calon pemimpin masa depan yang proaktif dengan
isu sosial dan lingkungan. Salah satu
kegiatan pemuda yang digagas adalah penguatan Kapasitas Pengetahuan dan
Kesadaran Kaum Muda dalam Pelestarian Sumberdaya Alam Tanah Papua yang
berformat Kemah Kepemimpinan Sosial dan
Lingkungan (KKSL) yang diadakan di Kampung Aipiri – Distrik Manokwari Timur pada
tanggal 17-19 Oktober 2014. Kegiatan ini difasilitasi oleh staff Bentara Papua
maupun beberapa pembicara dari luar perkumpulan antara lain Bapak Dr. Ir Agus
Sumule (UNIPA), bapak Abdul Solichin, S.Sos (LSM Perdu – Manokwari) dan Charles
Tawaru (Juru Kampanye Hutan Greenpeace- Indonesia wilayah Papua).
Pada Kemah Kepemimpinan Sosial dan Lingkungan yang baru
pertama kali diadakan oleh Bentara Papua ini dihadiri oleh 20 orang mahasiswa
semester akhir UNIPA sebagai target pemuda tahun pertama. Dalam kegiatan ini,
para peserta yang dilabel sebagai anggota baru ”keluarga Bentara Papua” diberi
beberapa pelatihan seperti Kepemimpinan Sosial dan Lingkungan, Analisa Sosial, pelatihan
pemetaan partisipatif, Pengenalan dan diskusi permasalahan pesisir Papua,
Pengenalan dan diskusi komunikasi massa dan identifikasi masalah serta beberapa
materi tambahan lainnya yang terkait dengan kepemimpinan sosial dan lingkungan.
Kegiatan kegiatan yang dilaksanakan
dibuat dalam format workshop partisipatif dimana dalam tiap sesi, diselingi
dengan praktek langsung di areal kampung Aipiri baik yang berhubungan langsung
dengan masyarakat kampung maupun yang terkait dengan bentang alam kampung serta
diselingi dengan berbagai permainan berkelompok yang atraktif dan menarik.
Menurut Rini Irmayasari, S.S., MSt (ANU) sebagai Direktur
Eksekutif Bentara Papua, kegiatan kemah ini dirancang agar memampukan generasi
muda yang dapat berperan sebagai agen perubahan sosial dan lingkungan dimanapun
mereka berada dengan bekal ilmu yang aplikatif yang dapat diterapkan di tingkat
kampung. Kegiatan ini pun sempat dikunjungi oleh wakil pemerintah kampung,
khususnya Sekretaris Kampung Aipiri, Ibu Selvy Meidodga yang berpendapat bahwa
”Kegiatan ini lumayan bagus bagi generasi muda sebagai penerus pembangunan di
masa mendatang. Selain itu, dengan adanya kegiatan kemah ini menjadi cara
mempromosikan kampung Aipiri sebagai tempat berkemah yang aman dan nyaman dan
kiranya dapat menjadi daya tarik wisata alternatif di Manokwari.”
Kegiatan Kemah Kepemimpinan Sosial dan Lingkungan ini
diakhiri dengan Api Unggun yang diselingi dengan acara refleksi dan stand-up comedy a la Papua (Mop) dan
diharapkan dapat menjadi Kegiatan Tahunan Bentara Papua dengan jangkauan anak
muda yang lebih luas, tidak terbatas hanya di lingkungan mahasiswa UNIPA.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar